Jari-jari roda kereta kuda dari kayu, pasti! Dari mana kayu itu? Dari pohon. Dari mana pohon itu? Dari bibit pohon. Dari mana bibit pohon itu? Dari pohon sebelumnya. Dari mana pohon sebelumnya? Hingga kita bisa melacaknya ke sains bagaimana kehidupan ini muncul.
Tak ada yang datang dari kehampaan. Semuanya di-sini. Anda bukan di alam semesta, anda adalah alam semesta. Anda tiada datang, tiada pergi. Tiada kemana-mana.
Dalam perumpamaan lain yang kekinian, yang disebut motor itu yang mana? Apakah cakramnya? Apakah bannya? Apakah olinya? Apakah mur ini atau malah yang itu? Apakah busanya (jok)? Atau yang mana?
Untuk apa perumpamaan yang dilontarkan si biksu tadi? Menyadari "diri/aku" anda Sejati-nya siapa ataupun apa! Dari mana anda kini hingga ber-rupa begitu?
Yang kita sebut "aku" atau "anda" atau "ini/itu" apakah terpisah dari lainnya? Apakah kamu terpisah (dalam arti filosofis) dengan orang lain, bahkan cacing dan pohon cabai, bahkan hal-hal lain? Siapa Sejati-nya yang disebut "kamu"? Apakah muncul dari kehampaan dan kemudian lenyap menuju kehampaan? Apakah bisa sesuatu, termasuk rupa-mu, datang dari kehampaan? Apakah rupa (Pali) tadi solid dan konstan?Bahasa, termasuk kata "esa", hanyalah jembatan untuk menyadari yang sesuatu yang bukan-sesuatu. Ketika anda memikirkannya dan menangkapnya sebagai ide dan melekatinya, anda tersesat. Alias belum menyadari. Dan semakin dipikirkan, direnungkan, dan dianalisis, semakin tidak ketemu. Dan sudah pasti yang muncul di pikiranmu adalah bukan.